- -

OTT Marak, Ketua MPR Minta Pemilih Bijak Tentukan Pemimpin di Pilkada 2018

Senin, 2 Oktober 2017 | 18:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.COM - Tertangkapnya sejumlah kepala daerah dalam operasi tangkap tangan yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi membuat masyarakat perlu bersikap bijak dan teliti sebagai pemilih dalam Pilkada 2018 mendatang.

Hal itulah yang disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Zulkifli Hasan seusai melakukan sosialisasi empat pilar MPR RI di Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/10/2017) siang.

"Dalam dua minggu, bayangkan sekitar enam kepala daerah kena OTT KPK. Ini yang jelek. Kalau mau milih lihat siapa dia, dari mana asalnya, rekam jejaknya seperti apa," ujar Zulkifli.

Menurutnya, publik juga perlu mempertimbangkan kapabilitas dan kredibilitas para calon kepala daerah yang akan dipilih. Karena hal tersebut akan menentukan nasib daerah selama beberapa tahun ke depan.

"Pikirkan kalau saya pilih dia apakah bisa membawa kemajuan, perubahan, bisa enggak dia melayani masyarakat dengan baik," ungkapnya.

Pria yang pernah menjabat Menteri Kehutanan itu juga meminta agar masyarakat daerah mengesampingkan segala macam bentuk politik uang. Zulkifli menilai politik uang akan merugikan masyarakat sendiri.

"Oleh karena itu, lebih baik lupakan uang transport, nasi kotak, atau sembako (dari calon kepala daerah)," tegasnya.

Zulkifli menganggap para kepala daerah yang terjaring OTT mengalami disoerientasi dalam memahami jabatan sebagai sebuah tanggung jawab untuk bekerja bagi masyarakat.

"Di mana mereka Pancasilanya? Mereka menjadikan jabatan sebagai jalan untuk menguntungkan diri sendiri," pungkas Zulkifli.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id